Jumat, 18 Januari 2013

SENIMAN PIJAR “ KANG JARO X YUS”

            Sahabat linguistika, penulis akan memperkenalkan seorang Dosen sekaligus seniman yang bergiat dalam Teater Pijar yang  menjadi santapan informasi faktual saat ini. Yuyus Supriatna S.Sn yang kerap di sapa Kang Yus X Jaro yang lahir di Camis, 18 maret 1972.
            Tidak diragukan lagi bahwa beliau memang pantas menjadi figur untuk semua masyarakat khususnya bagi para generasi muda untuk selalu berkarya. Dari rangkaian kehidupan yang dijalani beliau hingga sampai sekarang, darah asli Ciamis ini merupakan seorang yang bertalenta dan juga profesional dalam menjalankan pekerjaannya,  yang beliau tanamkan  dalam diri dan beliau sampaikan kepada anak didiknya yakni hidup harus ikhlas,ikhlas dan ikhlas. Penulis sangat kagum dengan kesederhanaaan beliau. Kesederhanaan itulah yang menjadi ciri yang paling bermakna bahwa di balik kesederhanaan itu terdapat jiwa seni yang produktifitas dan totalitas.
            Pencinta PERSIB ini menjadi tenaga pengajar di SMA 2 Ciamis, SMA Baregbeg dan Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Galuh. Penulis juga merupakan anggota Teater Pijar. Banyak sekali pengalaman yang penulis dapatkan dari kegiatan yang penuh ceria itu, rasa kekeluargaan menyatu seiring dengan waktu yang mendekatkan kami. Disamping itu penulis  bisa mengenal kakak kelas yang memiliki pengalaman yang lebih, hingga bisa belajar banyak dari mereka. Latihannya pun cukup mudah tetapi nilainya sangat bermanfaat, Kami dilatih olah tubuh, olah vokal, akting,baca  puisi dan banyak sekali yang diajarkan Kang Yus. Kang Yus adalah sang motivator yang mentransfer ilmu. Beliau juga penyemangat dalam memotivasi jiwa-jiwa seni untuk generasi muda dan  cerminan seniman yang berjasa.
            Untuk lebih jelas mengenai penjelasan keteateran, redaksi kami, Tini Mulyani akhirnya berhasil mewawancarai seniman yang berkarakter tersebut.berikut hasil wawancaranya:

Redaksi          : Menurut akang sendiri, teater itu seperti apa?
Kang Yus        : Teater adalah sebuah seni pertunjukan yang prosesnya harus dilalui dengan tahap pelatihan dan sebagainya. Nah, hal ini baik untuk mempelajari karakter. Misalnya saja dalam kegiatan bedah naskah yang memperhatikan karakter tokoh,  bagus untuk penghayatan, ekspresi dan sebagainya.
Redaksi          : Bagaimana tanggapan akang mengenai pandangan masyarakat terhadap   teater?
Kang Yus        : Sebetulnya tidak terlalu awam sekali karena ini istilahnya drama, mungkin hanya prosesnya yang tidak instan untuk sebuah pertunjukan teater itu dengan waktu yang relatif  lama misalnya memerlukan waktu 3 bulan untuk penggarapan. Mereka menilai bahwa teater itu sulit padahal sesungguhnya tidak.
Redaksi          : Kang sebagai Pembina teater pijar, bagaimana sejarah tentang teater pijar itu!
Kang Yus        : Ketika ibu teti melakukan kunjungan kegiatan ke tempat-tempat pertunjukan, otomatis ada penampilan sastra, waktu itu ada penampilan pembacaan puisi. Nah dari itulah terbentuklah nama teater pijar dan hingga sekarang diikuti Mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan tersebut, khusus Prodi Diksatrasia. Teater pijar itu sendiri menjadi wadah untuk minat dalam mengapresiasi bakat Mahasiswa.
Redaksi          : Teater identik dengan seni keindahan, meskipun pemain mengenakan pakaian yang tidak layak pakai karena harus sesuai dengan karakter tokoh yang diperankan.  Bagaimana tanggapan akang mengenai perihal tersebut!
Kang Yus        : Ia benar sekali seni itu indah. Jangan menilai sesuatu dengan apa yang dikenakan. Banyak nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah cerita tersebut. Saya pikir mengenai hal tersebut tergantung bagaimana dengan konsep cerita dari sutradara. Kalau konteksnya jelas ya sah-sah saja. Dan misalnya nanti kita menggarap suatu pergelaran, penempatanya harus tahu dan sesuai.
Redaksi          : Teater di kalangan muda kurang di minati, sebab adanya kegiatan-kegiatan yang lebih modern. Bagaimana cara memperkenalkan teater di kalangan muda tersebut?
Kang Yus        : Tidak dipungkiri misalnya saja di sekolah-sekolah kurang diminati. Kebanyakan kaum perempuan yang banyak berminat mengikuti ekskul tersebut. Caranya dengan rajin memperkenalakan bahwa hal itu sangat penting, misalnya seniman harus mampu memotivasi para pemula dan memperkenalkan bahwa teater itu dapat mengubah hidup kita lebih berwarna.
Redaksi          : Sekolah-sekolah yang bertaraf internasional, berencana akan menghapus ektrakulikuler teater di sekolahnya. Setuju atau tidak?
Kang Yus        : Saya pikir kalau ekstrakulikuler di hapus saya tidak setuju. Karena persoalannya sebelum ada SBI juga ekskul sudah berjalan.
Redaksi          : manfaat teater itu sendiri apa?
Kang Yus        : Banyak perenungan hidup dari belajar teater dengan  mengolah drama. Kita lebih enjoy dan lebih menikmati hidup
Redaksi          : Kembali kepada teater pijar, bagaimana gebrakan untuk kemajuan teater pijar Kang?
Kang Yus        : Saya sangat bangga kemarin kita mengadakan syukuran ulang tahun pijar yang ke-3 dan dengan menampilkan pergelaran merupakan salah satu gebrakan untuk memperkenalakan teater pijar itu sendiri. rekan-rekan harus lebih mengembangkan bahwa teater pijar harus eksis berkarya. Dengan menanamkan motto “selagi bisa kenapa tidak.”
Redaksi          : Pesan dan harapan untuk pembaca tabloid linguistika.
Kang Yus        : Linguistika itu bagus dan akan lebih bagusnya bila tabloid linguistika itu tidak hanya untuk Prodi Diksatrasia dengan menyebar di seluruh UNIGAL bahkan di luar. Banyak membaca itu banyak sekali manfaat  yang di ambil.
Redaksi          : Di luar tema pembicaraan kang, tentunya sahabat linguistika penasaran dengan perubahan rambut, nah adakah alasanya kenapa tahun baru 2013 rambut gondrong yang menjadi ciri khas akang, berubah dengan rambut bergaya pendek, bisa di jelaskan kang!
Kang Yus        : Saya berambut panjang pada tahun 1992 berapa kali pernah di potong Cuma kalau potongan seperi ini baru sekarang. Yah namanya hidup harus ada perubahan dan sesuatu yang baru. Dan kenapa tahun baru, rambut baru? Itu kebetulan saja, waktu itu saya main ke alun-alun Ciamis di sana ada salon yah dipotong. Hehe….




*tini mulyani*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar