Selasa, 14 Mei 2013

Puisi-puisi Karya Cucu Abdul Karim

TULAB
Karya : Cucu Abdul karim
Ya Tulab
Masihkah engkau bersiul ilmu
Mengucap tasbih merasuk hati
Membuka setiap lembar surga
Menerawang indahnya kata
Ya Tulab
Sudahkah kata memandang warna,-
Membeda duka bersama bahagia
Sudahkah lisan menghapal kalam,-
Mengucap syair-syair ilahi
Sudahkah teelinga merasukan surga,-
Menyimak seksama indahnya agama
Sudahkah tangan meraba kasih, -
Menolong hamba-hamba pengasih
Sudahkah hati rujukan iman, memilih islam sebagai suntikan kehidupan
Maka jika itu kau perbuat
Tatapkan mata pada haknya
Ucapkan lisan pada tasbihnya
Telengkan telinga pada siulan surga
Rarabakan tangan lambaikan harapan
Sembuhkan hati memuji ilahi
(19.52 Wib) Sabtu, 23 Februari 2013



DEWI
Karya : Cucu Abdul karim
Masihkah engkau menunggu sang dewi
Datang menghampiri redupkan sepi
Memijakan kaki diatas denyut hati
Meski dewi terus bernyanyi
Tak pernah sudu membagi hati
Membelah jiwa separuh raga
Mengiris kasih lautan sejaga
Menutup pintu masukan rindu dikalbu
Dia sengdewi ratu pujaan
Merontah hati bisikan rasa
Engkau dewi pujaan raga semata
Dengarkanlah setiap makna detak jantung ini
Berdenyut kalbu detakan dambaan
Ismi Dewi ismi Dewi ismi Dewi
Bersihkeraskah dewi campakan rasa
Yang telah menyatu tiada ada beda
Telah menggumpal memadu satu
Rasa dan hati ini takan terhenti
Memuja dewi sandaran hati
(07.31 Wib) Kamis, 21 Februari 2013



BAGAI MANA MASADEPANKU
Karya : Cucu Abdul karim
Mendang dalam lautan kehidupan
Terpaku ditengah harapan
Bermimpi hingga ditepi angan-angan
Oh masadepan
Raga ini ragu akan takdirnya
Jiwa ini rapuh bersama alunan kehidupan
Aku yang merenung dalam keraguan
Dinda yang terjebak dalam nestapa masaepan
Taktahu arah jalan kesuksesan
Terus berelok-elok dalam detak kehidupan
Berangan-angan semua berakhir dengan mudahnya
Namun ini takmungkin terwujud
Tanpa jerih payah dan pengorbanan
Mari berlayar menerjang ombak rintangan
Terus mendayung menuju tepi harapan
Hingga akhirnya kau dapatkan keindahan
Kesuksesan menuggu kau menghampirinya
Dia menjanjikan beribu-ribu impian yang engkau dambakan
Namun itu takmudah kau dapatkan
Tanpa desah perjuangan dan pengorbanan
(09.35 Wib) Jum’at, 07 Desember 2012






DUKA
Karya : Cucu Abdul karim
Duka yang menghampiri
Telahtersimpan penuh menyendiri
Bila duka kusampaikan pada langit
Maka langit menaruh awan gelap yang kan menagis
Bila duka kusampaikan pada angin
Maka angin akan menyeru tornado
Bila duka kusampaikan pada laut
Maka laut akan menggumpal badai
Kini langit menangis menebar duka
Tornado menerpa menebar kekacauan
Badai mengulung menebar kesedihan
Maka biarkan lah duka ini membusuk dalam hati
Biarkan duka ini hanyut bersama airmata
Biarkan duka ini menggulung raga
Dan biarkan duka ini menerpa bahagia
Namun bila engkau kasihan
Dengan duka dalam keterpurukan
Cukuplah engkau menyaksikan raga menyantap duka
Karna raga tak rela diri lain menikmati dukanya
(11.45 Wib) Rabu, 15 Februari 2012



TAK ADA DAYA HAMBA
Karya : Cucu Abdul karim
Batin ini kaku tanpa rasa
Mata memandang tanpa keindahan warna
Terkabur terbawa harapan hampa
Hari yang merontah terus menjerit
Berharap terus berharap
Bermimpi dan bahhakan terus bermimpi
Juwa ini seakan melarikan diri dari jasadnya
Tubuh yang kaku seperti batu
Mata menjerit tanpa pandangna
Telinga terkatup tanpa suara
Bibir buta tanpa daya
Keseimbanganku hilang taktersisa
Hati ini ingin berbisik pada dunia
Ada apa dengna semua ini ?
Hidup yang kaku, suara mencekam
Seperti waktu berhenti tanpa pergerakan
Hanya detak jantung yang tersisa
Telah mengoreskan satu makna kata
Alloh subhanahu wataala
Yang selalu melindungi umatnaya

Nama : Cucu Abdul Karim
Kelas : 1 B
Prodi  Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Galuh Ciamis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar