Senin, 13 Mei 2013

Puisi-Puisi Heti Nurlatifah


Puisi-Puisi Heti Nurlatifah

RIAKAN SENJA

Kupandang jalanan ramai
hanya di sudut manapun:
          terlihat seperti jalanan sunyi
pikiran mereka nampak kosong;
pada senyum palsu dan peluh pahit,
yang terselip pada jahitan jas hujan
          dan semak-semak kabut
jiwa-jiwa mereka nampak hampa;
berjalan dengan percikan kubangan luka
          yang mengotori jejak-jejak rasa,
mata mereka sayu
          dan tangan kusam yang tak mengepal
          karna peneduh itu terlemparkan,
lalu mereka mengecap anehnya rasa gerimis senja

Bahkan aku yang nampak kosong, sunyi dan ngilu
pada sudut jiwa yang dangkal

Heti Nurlathifah, 4 C
Februari, 2013

STATIS

Sedang meletup kelelahan itu
menobrak-dobrak semangat yang tertutup rapat
Aku masih saja mengunci
menyekap langkah yang hanya berserakan di ujung diam
Seperti dalam kehendak awal; “Diamku menjemukan, terlalu menjemukan”
sapa warna yang menebal hitam

Apa yang kusadur dari angin
Adalah kata yang tak sempat terhujam
Biarkan aku dalam naunganMu, Tuhan.

                                                                        Heti Nurlathifah, 4 C
                                                                        Auditorium UNIGAL, 2013 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar